1 Langkah pertama, kamu bisa mendaftar kontributor Shutterstock pada halaman kontributor Shutterstock. 2. Daftarkan data diri kamu dengan sebenar-benarnya, lalu klik Next. 3. Setelah itu, verifikasi alamat email kamu, lalu klik Next. 4. Isi alamat tempat tinggal dengan sebenar-benarnya, lalu klik Next .'. 5.
Cara Terbaru Upload Foto Di Shutterstock – Pada postingan sebelumnya saya sudah membahas tentang Cara Daftar Jadi Contributor Shutterstock. Mungkin bagi Anda yang baru bergabung masih kebingungan bagaimana cara upload foto di Shutterstock beserta cara membuat deskripsi dan keyword. Sebelum saya jelaskan lebih lanjut, ada baiknya Anda mengetahui persyaratan tipe file apa saja yang bisa diterima oleh Shutterstock untuk disubmit. Bagi yang belum mempunyai akun Shutterstock, silahkan daftar dengan mengikuti caranya disini. Syarat File Yang Bisa Diterima Shutterstock Syarat upload foto atau file di Shutterstock disamping dilihat dari resolusi juga dari kualitas dari foto. 1. Resolusi dan Jenis File Persyaratan Shutterstock yang paling utama adalah file yang disubmit harus dalam format .jpg untuk foto atau format .eps untuk vector dengan resolusi minimal 4 Megapixel. Ingat ya Megapixel MP bukan Megabyte MB. Apa sih bedanya? Megapixel menyangkut dimensi dari sebuah file sedangkan Megabyte merupakan besar size dari file tersebut. Megapixel didapatkan dengan mengalikan ukuran panjang x lebar dari sebuah foto. Anda bisa mengeceknya pada menu details di HP atau camera Anda seperti contoh berikut. Pertama-tama pilihlah foto yang akan dicek resolusinya. Jika lewat HP pilih menu details, kemudian akan terlihat detail dari foto yang berisi informasi tanggal pengambilan, size foto dalam MB dan ukuran panjang x lebar dari foto. Pada contoh di atas dimensi dari foto adalah 4160×6240. Jika kita kalikan maka hasilnya adalah 25,958,400 atau sekitar 25MP. Karena resolusi dari foto tersebut > 4MP maka memenuhi syarat untuk disubmit ke Shutterstock. 2. Jenis dan Kualitas Foto Jenis foto bebas tidak dibatasi. Foto apa saja bisa Anda submit ke Shutterstock asalkan memiliki kualitas yang bagus. Kualitas yang dimaksud adalah foto tersebut mempunyai ketajaman yang bagus, fokus tidak blur/buram, tidak ada noise bintik-bintik, tidak terlalu terang atau terlalu gelap, editingnya tidak berlebihan dan lain sebagainya. Pastikan pula foto yang akan Anda submit komposisinya oke dan tidak ada watermark. Untuk awal-awal belajar, siapkan foto yang tidak ada orang, tidak terdapat tulisan atau merk dan bukan foto bangunan terkenal karena Anda akan diminta Model Release atapun Property Release. Cara membuatnya akan saya bahas di artikel yang lain. Cara Submit Foto di Shutterstock Untuk Usage Commercial Setelah Anda menyiapkan foto-foto yang akan di-upload, maka Anda harus melalui 3 tahapan berikut ini. 1. Upload Foto Ada beberapa cara untuk upload foto di Shutterstock. Anda bisa upload melalui browser, melalui aplikasi Shutterstock Contributor yang sudah Anda install di HP atau bila file dalam jumlah sangat banyak Anda bisa menggunakan FTP seperti Filezilla. Bila upload melalui browser, klik tombol Upload Images yang berwarna merah di sebelah kiri atas. Kemudian pada halaman selanjutnya tarik dan drop foto di halaman tersebut atau klik “Select multiple files” dan pilih foto yang akan diupload di file Anda. Jika semua foto sudah selesai diupload klik tombol next dan Anda akan dibawa ke halaman “To submit”. 1. Klik tombol Upload Images 2. Drag and drop foto ke kotak yang tersedia 3. Klik “Next” jika sudah 100% terupload 4. Foto siap diisi metadata sebelum disubmit. Jika melalui HP, terlebih dahulu install aplikasi Shutterstock Contributor kemudian cari menu upload di bagian paling bawah dengan symbol tanda panah ke atas. Selanjutnya klik tanda plus di bagian pojok kanan atas dan pilih foto yang akan diupload. 1. Install aplikasi Shutterstock Contributor di HP. 2. Klik simbol tanda panah ke atas untuk upload foto. 3. Klik tanda “+” di bagian atas untuk mencari foto yang akan diupload. 4. Pilih foto yang akan diupload. 5. Tunggu proses upload sampai 100%. Bila muncul failed tidak masalah karena biasanya foto sudah terupload. 2. Metadata Yang dimaksud metadata disini adalah deskripsi, kategori dan keyword yang berguna untuk membantu orang menemukan foto Anda di Shutterstock. Untuk proses metadata ini Anda bisa melakukannya melalui browser dengan langkah-langkah sebagai berikut. 1. Pilih foto sejenis bisa lebih dari 1 foto dengan cara mencentang pada foto yang akan dilengkapi metadata. Disini saya memilih 12 foto Tempe Orek. 2. Sebelum mengisi metadata, pilih “Photo” untuk image type dan “Commercial” untuk usage. Khusus untuk usage “Editorial” akan saya bahas di artikel yang lain. 3. Untuk mengisi deskripsi atau judul harus dalam bahasa Inggris. Buatlah judul sedetail mungkin, minimal terdiri dari 5 kata dan maksimal terdiri dari 200 karakter/huruf. Anda bisa memanfaatkan google translate atau mencontek dari deskripsi foto yang mirip kemudian dimodifikasi sesuai isi foto. Misalnya, untuk foto Tempe Orek yang saya upload, saya beri deskripsi sesusai apa yang ada di foto yaitu “Tempe Orek or Tempeh Sweet Soy Sauce is an Indonesian traditional food made from tempeh with sweet soy, spices and green chili. Served in white plate on wooden table. Selective focus“. 4. Selanjutnya pilih jenis kategori. Terdapat 2 pilihan kategori, anda bisa memilih salah satu atau dua-duanya. Misal, untuk foto Tempe Orek untuk category 1 pilih “Food and Drink” dan category 2 bisa dikosongkan atau pilih yang sesuai misal “Object”. Paling bawah terdapat menu Release, bisa Model Release atau Property Release. Jika foto yang Anda submit ada orangnya maka wajib menyertakan file Model Release. Sedangkan jika foto tersebut terdapat sebuah bangunan, karya seni atau desain lainnya maka Anda wajib menyertakan file Property Release. Tunggu pembahasan tentang Release pada artikel yang lain. 5. Langkah terakhir yaitu mengisi “Keyword” atau kata kunci. Shutterstock telah menyediakan beberapa “Keyword suggestion” di paling bawah. Lebih bagusnya pakailah fitur “Keyword Tool” yang ada di menu paling atas agar keyword yang didapat bisa lebih banyak dan sesuai. Caranya klik tool tersebut dan Anda akan dibawa ke halaman pencarian keyword. Nanti akan muncul otomatis foto yang mirip, atau Anda bisa memasukkan kata kunci yang cocok dengan foto yang Anda submit. Misal masukkan kata kunci “Tempe Orek” lalu klik lambang kaca pembesar di sebelah kanan, maka muncul foto-foto yang mirip dengan foto yang Anda submit. Anda tinggal memilih 3 foto atau lebih dari hasil pencarian tersebut, sehingga muncul keyword-keyword yang sesuai di sebelah kanan. Pilih maksimal 50 keyword yang tepat untuk foto Anda. Jika keluar kotak merah pada keyword yang Anda masukkan, itu artinya spellingnya salah atau keyword tersebut bukan bahasa Inggris. Misalkan Anda ingin mempertahankan keyword tersebut karena tidak bisa tergantikan, maka Anda tinggal klik “Mark all keywords as correct”. Jika sudah selesai klik tombol “Attach to selected” di bagian paling bawah dan klik save untuk menyimpan. 3. Submit Foto Langkah terakhir adalah submit foto untuk dikurasi atau di review oleh Shutterstock. Pilih foto yang akan di-submit, bisa saja Anda memilih beberapa foto yang setema kemudian klik tombol “Submit” di bagian paling bawah. Foto akan di-review maksimal dalam waktu 5 hari kerja. Tapi biasanya lebih cepat, bahkan bisa hanya dalam hitungan menit. Hasil review dari kurator bisa disetujui approved atau ditolak reject. Shutterstock akan memberitahukan alasan kenapa foto kita ditolak sehingga kita bisa memperbaikinya dan coba untuk submit ulang. Foto yang disetujui akan muncul di halaman portofolio Anda dan siap dijual. Saran saya jangan baperan jika foto direject, tetap semangat perbaiki apa yang kurang dan jika masih direject juga maka tinggalkan dan upload foto lainnya. Untuk foto-foto yang sudah diisi metadata bisa Anda simpan sementara dan disubmit dengan cara dicicil untuk menghindari similar content dianggap mirip sehingga direject. Tapi ingat, dalam jangka waktu 21 hari bila tidak disubmit, maka foto tersebut akan dihapus oleh Shutterstock. Saran saya jangan baperan jika foto direject, tetap semangat perbaiki apa yang kurang dan jika masih direject juga maka tinggalkan dan upload foto lainnya. Rahasia Agar Foto Sering Terjual dan Dapat Harga Tinggi di Shutterstock Agar foto sering terjual di Shutterstock yang paling utama adalah foto Anda harus mudah ditemukan oleh pembeli. Adapun beberapa tips dari apa yang saya lakukan selama ini yaitu sebagai berikut Isi deskripsi dan keyword selengkap mungkin karena itu akan berpengaruh di halaman pencarian Shutterstock. Bila foto Anda bisa tampil di halaman 1 pencarian, maka kemungkinan dibeli oleh customer akan semakin besar. Rajin-rajinlah submit foto secara continue setiap hari agar kita dianggap aktif. Bila perlu bagikan foto-foto portfolio kita ke social media seperti pinterest, instagram, facebook dsb. Upload foto sebanyak-banyaknya, kejarlah kuantitas terlebih dahulu sehingga peluang untuk terjual lebih besar. Imbangi dengan dengan kualitas foto yang berbobot dan dibutuhkan pembeli. Upload berbagai jenis foto supaya kemungkinan terjualnya besar. Gunakan fasilitas “Shot List” yang disediakan oleh Shutterstock untuk mengetahui foto-foto apakah yang laku bulan depannya. Temukan foto yang jadi andalan Anda, dimana foto tersebut banyak dicari dan dihargai tinggi. Bukan hal yang mustahil jika Anda sudah memiliki foto andalan, maka tiap bulan bisa payout walaupun hanya laku beberapa foto karena dapat harga tinggi dari foto andalan tersebut. Cara menemukan fasilitas “Shot List” dari Shutterstock Perlu diingat, cara jual foto di Shutterstock di atas tidak menjamin Anda akan mendapatkan hasil yang seketika ataupun secara instant. Dibutuhkan proses yang panjang, kerja keras dan konsistensi. Jika kita terus berusaha, niscaya hasilnya tidak akan mengkhianati. 5 Upload Foto di Web. Langkah cara jual foto di shutterstock selanjutnya adalah tahap untuk memposting foto. Caranya cukup mudah, pilihlah menu upload files lalu klik dan akan muncul format untuk upload foto. Setelah itu, masukkan foto yang akan diunggah ke website. KALI ini saya akan berbagi tentang bagaimana mengirim foto komersial dan editorial di Shutterstock. Shutterstock sendiri merupakan sebuah platform untuk menjual foto, video atau vector kalian kepada seluruh pelanggan shutterstock di seluruh dunia. Banyak yang masih bingung, bagaimana sebenarnya membedakan sebuah foto itu dalam bentuk komersial atau editorial? Sehingga, karena tidak mengetahui hal itu, banyak foto yang ditolak oleh Shutterstock. 1. Kategori Komersial Secara simpel, foto yang tergolong komersial adalah foto yang bisa digunakan untuk semua keperluan. Baik itu iklan, promosi, billboard dan lainnya. Foto tersebut dalam bentuk, orang, alam, binatang, landscape, objek dan lainnya. Nah yang perlu kalian ketahui adalah, foto komersial tidak boleh memperlihatkan logo suatu produk. Sebab foto komersial sifatnya bebas dan tidak mengandung unsur promosi produk di dalamnya. Hal lain yang perlu diketahui dalam foto komersial adalah, adalah model release atau persetujuan model orang yang terlihat jelas di dalam foto. Jadi, kalian yang memotret seseorang dan ingin menjadikannya foto komersial harus menyertakan model release saat mengirim di Shutterstock. Untuk mengirim model release kalian tidak perlu khawatir karena Shutterstock sendiri sudah menyiapkan model release yang bisa kalian download. Model release terbagi tiga, yakni Adult Model Release atau untuk dewasa yang berumur di atas 18 tahun, Minor Model Release atau untuk anak-anak dibawah 18 tahun serta Property Release atau persetujuan pemilik properti apabila ada property khusus yang masuk dalam objek foto kalian. Model release sendiri berisi tentang data model yang dipotret berupa nama, alamat, tanggal lahir, nomor telepon dan lainnya. Demikian pula halnya dengan property release akan memuat identitas lengkap pemilik dari property. Nah, jika kalian sudah membuat model release, kalian bisa mengirim foto kalian dengan memilih kategori komersial. Harus diingat, jumlah model release yang dikirim, sesuai dengan berapa jumlah orang yang terlihat jelas di dalam foto tersebut. Selanjutnya perhatikan dengan baik, apakah ada logo atau tidak di dalam foto tersebut. Sebisa mungkin, hilangkan logo tersebut dengan menggunakan blur yang halus atau semacamnya di photoshop. 2. Kategori Editorial Untuk foto dengan kategori editorial sangatlah simpel. Kalian tidak perlu menyertakan model release dan tidak perlu untuk menghilangkan logo di dalam foto. Foto editorial sendiri dapat digunakan untuk keperluan berita dan ilustrasi oleh media. Namun, yang membedakan hanyalah keterangan gambarnya saja. Jadi semua foto bisa dimasukkan ke dalam editorial jika kalian tidak sempat atau tidak bisa mendapatkan model release. Pada keterangan gambar untuk foto editorial, kalian harus mencantumkan nama kota, nama negara, tanggal hari, bulan dan tahun kalian mengabadikan foto tersebut. Selanjutnya, kalian tinggal memasukkan keterangan gambar sesuai pedoman jurnalistik, yakni 5 W + 1 H. Apa itu 5 W + 1 H? Kalian yang paham jurnalistik pasti tahu tentang ini. Yakni What, Where, Who, Why, When dan How. Terima kasih sudah membaca artikel ini. Jika ada yang kurang silakan isi kolom komentar yah…!! *