SunanGunung Jati bernama Syarif Hidayatullah, lahir sekitar tahun 1450.Ayahnya adalah Syarif Abdullah bin Nur Alam bin Jamaluddin Akbar, seorang Mubaligh dan Musafir besar dari Gujarat, India yang sangat dikenal sebagai Syekh Maulana Akbar bagi kaum Sufi di tanah air. Syekh Maulana Akbar adalah putra Ahmad Jalal Syah putra Abdullah Khan putra Abdul Malik putra Alwi putra Syekh Muhammad Shahib
Foto hanya ilustrasi Silsilah Sultan Gunung Jati. Sumber Craig Adderley/ Gunung Jati adalah seorang ulama Wali Songo sekaligus Sultan Cirebon yang berkuasa pada tahun kamu, kalau silsilah Sultan Gunung Jati ini masih bersambung sampai Rasulullah SAW. Tidak heran, dari silsilah yang luar biasa inilah, muncul keteladanan yang patut dicontoh untuk semua itu, dalam berdakwah, Sultan Gunung Jati menggunakan cara yang unik sehingga lebih mudah diterima kamu lebih paham tentang silsilah sekaligus cara dakwah Sultan Gunung Jati, silakan simak uraian berikut!Silsilah Sultan Gunung JatiFoto hanya ilustrasi Silsilah Sultan Gunung Jati. Sumber Monstera/ Hernawan dan Ading Kusdiana dalam buku berjudul Biografi Sunan Gunung Djati Sang Penata Agama di Tanah Sunda menjelaskan bahwa, Syekh Syarif Hidayatullah terkenal dengan sebutan Sultan Gunung Jati. Beliau lahir bertepatan dengan tanggal kelahiran Rasulullah SAW, yakni pada 12 Rabi'ul Awwal tahun 852 H, atau 16 Mei 1448 Naskah Kuningan, yakni naskah yang dimiliki Keraton Kasepuhan, menjelaskan bahwa Sultan Gunung Jati adalah pemimpin Kesultanan Cirebon yang berhasil membawa kerajaan mencapai masa kejayaan. Ketika mendapatkan kekuasaan Cirebon dari Pangeran Cakrabuana, Sultan Gunung Jati mendapatkan gelar Tumenggung Syarif Hidayatullah bin Maulana Sultan Muhammad Syarif silsilah Sultan Gunung Jati sesuai dengan Naskah KuninganBerputra Syekh Zainal Syekh Zumadil Raja Umrah Qadara yang berasal dari Sultan Bani Israil yang kemudian menikah dengan Rara Syarif Hidayatullah atau Sultan Gunung Berdakwah Unik Sultan Gunung JatiCara berdakwah Sultan Gunung Jati terbilang unik. Beliau harus memainkan peran secara peran sebagai ulama bergelar waliyullah serta mendapat gelar Sayidin Panatagama atau dalam tradisi Jawa dianggap sebagai wakil Tuhan di dunia khalifah. Peran keduanya adalah memerankan tokoh seorang Gunung Jati dalam menyebarkan agama Islam juga memakai pendekatan sosial budaya sehingga lebih mudah diterima oleh itu, beliau juga memperkuat kekuasan politik sekaligus memperluas hubungannya dengan tokoh besar. Tokoh tersebut mulai dari daerah Demak, Cirebon, hingga memerintah, Sultan Gunung Jati juga membangun sarana serta prasarana ibadah di semua daerah demikian, secara tidak langsung dampaknya bisa membuat Cirebon semakin berkembang pesat dan manfaatnya juga bisa dirasakan masyarakat luas, bahkan hingga sekarang. Itulah silsilah Sultan Gunung Jati sekaligus cara dakwahnya yang unik. Semoga bermanfaat! EKA
Sonobudoyosempat menjadi korban penyerangan Belanda ke Yogyakarta pada tahun 1945 dan bahkan sempat hancur pada saat itu. Selanjutnya, museum mengalami renovasi pada tahun 1974 dan pengelolaannya diserahkan kepada pemerintah pusat Indonesia di bawah Kementerian Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, setelah sebelumnya dikelola oleh pemerintah daerah Yogyakarta. - Siapa yang tak kenal sosok wali Cirebon ia adalah Sunan Gunung Jati. Seorang Ulama sekaligus Umaro di Kesultanan Cirebon, bahkan hingga kini tak pernah sepi dari para peziarah. Sunan Gunung Jati bernama lengkap Syekh Syarif Hidayatullah ia menjadi salah satu dari sembilan orang penyebar agama Islam terkenal di Pulau Jawa yang dikenal dengan sebutan Walisongo. Dikutip Cirebon Times dari Babad Cirebon Naskah Klayan bahwa Sunan Gunung Jati dalam kehidupannya selain sebagai pemimpin spriritual, sufi, mubaligh dan dai pada jamannya juga sebagai pemimpin rakyat karena beliau menjadi Sultan di Kasultanan Cirebon. Baca Juga Ketua Bawaslu Cirebon Ajak Kader Pelajar NU Berkontribusi Terhadap Organisasi Sunan Gunung Jati bahkan sebagai sultan pertama Kasultanan Cirebon yang semula bernama Kesultanan Pakungwati. Banyak kisah yang dikaitkan dengan Sunan Gunung Jati. Diantaranya adalah bahwa ia pernah mengalami perjalanan spiritual seperti Isra’ Mi’raj, lalu bertemu Rasulullah SAW, bertemu Nabi Khidir, dan menerima wasiat Nabi Sulaeman. Semua itu hanya mengisyaratkan kekaguman masyarakat masa itu pada Sunan Gunung Jati. Sunan Gunung Jati atau Syarif Hidayatullah diperkirakan lahir sekitar tahun 1448 M. Baca Juga KABAR GEMBIRA! PT KAI Daop 3 Cirebon Buka Promo Tarif Tiket Kereta Api Murah Setiap Hari, Simak Ketentuanya! Ibunya adalah Nyai Rara Santang, putri dari raja Pajajaran Raden Sri Baduga Maharaja atau dikenal Prabu Siliwangi. Sedangkan ayahnya adalah Sultan Syarif Abdullah Maulana Huda, pembesar Mesir keturunan Bani Hasyim dari Timur Tengah. Syarif Hidayatullah mendalami ilmu agama sejak berusia 14 tahun dari para ulama Mesir. Ia sempat berkelana ke berbagai negara. Baca Juga Lakukan Amalan Shalat Hajat dari Sunan Gunung Jati Ini Jika Ingin Datangkan Rezeki Melimpah Menyusul berdirinya Kesultanan Bintoro Demak, dan atas restu kalangan ulama lain, ia mendirikan Kasultanan Cirebon yang juga dikenal sebagai Kasultanan Pakungwati. Dengan demikian, Sunan Gunung Jati adalah satu-satunya “wali songo” yang memimpin pemerintahan. Sunan Gunung Jati memanfaatkan pengaruhnya sebagai putra Raja Pajajaran untuk menyebarkan Islam dari pesisir Cirebon ke pedalaman Pasundan atau Priangan. Dalam berdakwah, ia menganut kecenderungan Timur Tengah yang lugas. Namun ia juga mendekati rakyat dengan membangun infrastruktur berupa jalan-jalan yang menghubungkan antar wilayah. Terkini GarisKeturunan Garis keturunan atau Silsilah Sunan Gunung Jati ke bawah, masih bersumber dari naskah yang sama yakni Pangeran Adipati Pasarean atau Pangeran Muhammad Arifin. Pangeran Dipati Cirebon atau Pangeran Sedang Kamuning. Yang diteruskan ke Panembahan Ratu Pakungwati atau Pangeran Emas Zainul Arifin tahun 1568. Sabtu, 09 Desember 2017 Keturunun Sunan Gunung Jati yang dimaksudkan dalam artikel ini dibatasi pada keturunan langsung, yaitu sampai pada anak-anak Suanan Gunung Jati dari istri-istrinya. Menurut sumber-sumber primer sejarah Cirebon, Sunan Gunungjati selama hidupnya pernah menikah sebanyak 6 kali, adapun wanita-wanita yang pernah diperistri beliau adalah sebagai berikut Nyimas Babadan Nyimas Pakungwati Nyimas Rara Jati Nyimas Kawunganten Nyi Rara Tepasan Ong Tien Dari keenam isti-istriya tersebut itulah kemudian sunan Gunung Jati mendapatkan keturunan. Anak-anak Sunan Gunungjati itu dikemudian hari yang laki-laki ada yang menjadi Raja di Pulau Jawa, atau Penguasa wilayah, smentara anak-anak perempuan sunan Gunungjati kelak dikemudian hari ada yang dinikahi Sultan di Kesultanan Demak maupun diperistri oleh para pembesar diwilayah kerajaan Cirebon. 1. Keturunan Dari Nyimas Babadan Nyimas Babadan adalah anak dari Ki Gede Babadan, Babadan ini adalah suatu wilayah yang sekarang menjadi Desa Babadan, masuk pada wilayah Kabupaten Indramayu, meskipun ada juga yang berpendapat bahwa Babadan ini terletak di wilayah Propinsi Banten. Perkawinan Sunan Gunungjati dengan Nyimas Babadan terjadi ketika Sunan Gunungjati keluar dari Istana dan menyebarkan Islam kepelosok-pelosok kampung. Dari Nyimas Babadan Sunan Gunung Jati diceritakan tidak mendapatkan keturunan. Baca Juga Nyimas Babadan Istri Pertama Sunan Gunung Jati 2. Keturunan Dari Nyimas Pakungwati Nyimas Pakungwati adalah anak perempuan dari Uwak Sunan Gunungjati yang bernama pangeran Walangsungsang, yang mana beliau ini ternyata mempunyai banyak julukan diantara julukan-julukan beliau adalah Ki Cakrabwana[1], Mbah Kuwu[2] dan lain sebagaiya. Dari Nyimas Pakungwati, Sunan Gunungjati tidak mendapatkan keturunan, dikhabarkan Nyimas Pakungwati meninggal sebelum mempunyai keturunan. Nama Pakungwati kemudian diabadikan sebagai nama Istana Kesultanan Cirebon. 3. Keturunan Dari Nyimas Rara Jati 4. Keturunan Dari Nyimas Kawunganten Nyimas Kawunganten, adalah merupakan Puteri Permadi yang merupakan Raja Cangkuang beliau juga merupakan adik Pucukumun atau Bupati Wunganten Sekarang Banten, beliau menikahi Nyimas Kawunganten ketika beliau menyebarkan agama Islam di Banten. Dari perkawinan ini beliau memperoleh dua anak yaitu 1 Ratu Winahon 2 Pangeran Sebakingkin yang mempunyai nama lain Pangeran Hasanudin. Kelak Pangeran Sebakingkin ini kemudian menjadi Sultan Banten Pertama. Baca Juga Kisah Perkawinan Sunan Gunung Jati Dengan Nyimas Kawunganten 5. Keturunan Dari Nyi Rara Tepasan Nyi Rara Tepasan adalah anak dari Ki Gede Tepasan Dari Majapahit, pernikahan Sunan Gunung Jati dengan Nyi Rara Tepasan dikarunia dua anak yaitu 1 Ratu Ayu Wanguran[3] 2 Pangeran Pasarean. 6. Keturunan Dari Ongtien Ongtien dalam sumber-sumber primer sejarah Cirebon diceritakan sebagai anak dari penguasa Cina, beliau datang ke Cirebon beserta pengawalnya untuk meminta dinikahi oleh Sunan Gunungjati, dalam perkawinan dengan Ongtien ini, terdapat perbedaan pendapat, ada yang menyatakan punya anak akan tetapi meninggal semenjak bayi, ada juga yang berpendapat mempunyai anak, dan anak tersebut kemudian dinamakan Arya Kemunig atau Arya Kuningan, Arya Kuningan ini diceritakan pernah menjadi Panglima Perang Kerajaan Cirebon, dan kemudian diangkat menjadi Adipati di Kuningan. Untuk memahami mengenai siapa Arya Kuningan dan Ongtien ini, silahkan anda baca dalam artikel kami yang berjudul Asal-Usul Pendirian Kabupaten Kuningan Jawa Barat. Berdasarkan pemaparan mengenai istri-istri dan anak keturnan Sunan Gunungjati di atas dapatlah kemudian dipahami bahwa anak keturunan sunan Gunungjati semuanya berjumlah 6 orang Tidak Termasuk Arya Kuningan yaitu 2 puteri Ratu Winahon dan Ratu Ayu Wanguran dan 4 Putera Pangeran Jaya Kelana, Pangeran Bratakelana, Pageran Sebakingkin, dan Pangeran Pasarean. Adapun silsilah keturunan sunan Gunung Jati dari keenam istri-istrinya, adalah sebagai berikut Baca Juga Cucu-Cucu Sunan Gunung Jati Catatan Kaki [1] Dijuluki Mbah Kuwu Karena Pernah Menjadi Kuwu ke II Cirebon [2] Dijuluki Cakrabwana, karena pernah mengemban Jabatan Raksabumi Cirebon [3] Beliau diperistri Sultan Demak II, dan Fatahilah.

NamaPrabu Siliwangi memiliki makna khusus bagi masyarakat Tatar Sunda. Nama tersebut dikenal sebagai suatu kebanggaan bagi masyarakat Tatar Sunda yang mana raja tersebut memimpin kerajaan hingga mencapai masa gemilang. Terdapat beberapa perbedaan mengenai asal-usul nama Siliwangi. Pendapat pertama menyatakan bahwasanya Prabu Siliwangi bukan

CIREBON – Silsilah Sunan Gunung Jati ke bawah, terhubung ke Kesultanan Cirebon mulai dari Pangeran Adipati Pasarean. Silsilah Sunan Gunung Jati ke bawah tersebut, juga terpampang di Keraton Kasepuhan Cirebon, menurun kepada raja-raja yang bertakhta. Adapun silsilah Sunan Gunung Jati ke bawah mengacu pada Naskah Carita Purwaka Caruban Nagari, yang dibuat Pangeran Arya Carbon di tahun 1720 M. Seperti diketahui, silsilah Sunan Gunung Jati bila ditarik ke bawah sampai sekarang masih bisa ditelusuri jejaknya. Bahkan, sejumlah tokoh terhubung sebagai keturunannya. Sementara bila ditarik ke atas, Sunan Gunung Jati memiliki garis keturunan ke Nabi Muhammad SAW. Adapun jalur silsilah ke Nabi Muhammad SAW berasal dari jalur ayah. Sedangkan dari jalur ibu, terhubung ke Prabu Siliwangi. Dari jalur ayah, Sunan Gunung Jati dapat ditelusuri dari keturunan Sayidina Ali yang beristerikan Siti Fatimah Binti Muhammad SAW. Berikutnya Sayid Husen, Sayid Abidin, Sayid Muhammad Baqir, Ja’far Shadiq, Kasim Al Malik, Idris, Al Baqir, Ahmad, Badillah. Kemudian, Muhammad, Alwi dari Mesir, Ali Gazam, Muhammad, Alwi, Abdul Malik, Amir, Jamaluddin. Selanjutnya, Ali Nurul Alim, Syarief Abdullah dan berikutnya adalah Sunan Gunung Jati atau Syekh Syarief Hidayatullah. Untuk garis keturunan atau silsilah Sunan Gunung Jati dari ibu ke bawah, berasal dari Kerajaan Pajajaran yakni Prabu Siliwangi. Urutannya adalah Maharaja Galuh Pakwan atau Maharaja Adi Mulya, Prabu Ciungwanara, Sri Ratu Purbasari, Prabu Linggahyang, Prabu Linggawesi. Halaman 1 2

Keluargakami punya daftar silsilah dari sunan gunung jati dari banten bahkan kami memiliki 3 pusaka dari beliau diantaranya : Jamaluddin akbar adalah seorang muballigh dan musafir besar dari gujarat, india Mirah delima, pedang dan al qur'an kecil yg konon warisan dari sunan gunung jati. Di puncak bukit tersebut beliau dimakamkan.

Keturunan Sunan Gunung Jati menjadi salah satu peninggalan sejarah Indonesia yang sangat berharga. Melalui silsilah keturunan, kita dapat mempelajari perjalanan berbagai tokoh penting dalam sejarah Indonesia, serta mengenal lebih jauh tentang kebudayaan dan adat istiadat yang mereka pegang. Salah satu keturunan Sunan Gunung Jati yang terkenal hingga saat ini adalah KH Abdurrahman Wahid Gus Dur. Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang silsilah keturunan Sunan Gunung Jati sejak masa kejayaan hingga saat ini. Mari kita telusuri jejak perjalanan sejarah yang tidak terlupakan ini. Masa Kejayaan Sunan Gunung Jati Sunan Gunung Jati atau Syarif Hidayatullah adalah salah satu tokoh penting dalam sejarah Islam di Indonesia. Beliau merupakan pendiri Kerajaan Banten dan sukses memperluas pengaruh Islam di wilayah Jawa Barat pada abad ke-15. Dalam silsilah keturunan Sunan Gunung Jati, terdapat banyak tokoh penting yang turut memperjuangkan kejayaan Kerajaan Banten. Di antaranya adalah Pangeran Muhammad, Raden Mas Jolang, dan Sultan Abdul Kahar. Mereka berhasil menjadikan Banten sebagai pusat perdagangan dan kebudayaan pada masa itu. Selain itu, Sunan Gunung Jati juga dikenal sebagai tokoh yang sangat menghargai kebudayaan lokal. Beliau berhasil menyatukan ajaran Islam dengan adat istiadat Sunda, sehingga kepercayaan masyarakat setempat terhadap Islam semakin Silsilah keturunan Sunan Gunung Jati dimulai dari Syarif Hidayatullah yang memiliki banyak keturunan. Di antaranya adalah Pangeran Muhammad, Raden Mas Jolang, dan Sultan Abdul Kahar. Ketiga tokoh ini memiliki banyak keturunan yang turut memperjuangkan kejayaan Kerajaan Banten dan mengembangkan pengaruh Islam di wilayah tersebut. Salah satu keturunan Sunan Gunung Jati yang terkenal adalah Pangeran Cakrabuana atau Pangeran Dipati Ukur. Beliau merupakan putra dari Pangeran Ratu, yang merupakan putra dari Sultan Abdul Fatah, yang merupakan putra dari Sultan Abdul Kahar. Pangeran Cakrabuana merupakan tokoh penting dalam sejarah Indonesia karena berhasil memperluas pengaruh Kerajaan Banten ke wilayah Tangerang dan Jakarta. Beliau juga dikenal sebagai tokoh yang sangat menghargai kebudayaan lokal, sehingga kepercayaan masyarakat setempat terhadap Islam semakin Keturunan Sunan Gunung Jati di Masa Kolonial Belanda Pada masa kolonial Belanda, keturunan Sunan Gunung Jati tetap mempertahankan kepercayaan dan budayanya. Mereka turut memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dan mengembangkan kebudayaan lokal. Salah satu tokoh penting dalam silsilah keturunan Sunan Gunung Jati pada masa ini adalah KH Ahmad Dahlan. Beliau merupakan pendiri Muhammadiyah, organisasi Islam terbesar kedua di Indonesia setelah Nahdlatul Ulama. KH Ahmad Dahlan merupakan keturunan Pangeran Muhammad, putra Sunan Gunung Jati. Beliau memiliki visi untuk mengembangkan pendidikan dan kesejahteraan masyarakat, sehingga banyak orang yang terinspirasi Keturunan Sunan Gunung Jati di Masa Kemerdekaan Setelah Indonesia merdeka, keturunan Sunan Gunung Jati turut memperjuangkan kemajuan nasional. Mereka turut membangun negara dan mempertahankan kebudayaan lokal. Salah satu tokoh penting dalam silsilah keturunan Sunan Gunung Jati pada masa ini adalah KH Abdurrahman Wahid Gus Dur. Beliau merupakan mantan Presiden Indonesia yang sangat dihormati oleh masyarakat Indonesia. Gus Dur merupakan keturunan Sultan Abdullah, putra Sunan Gunung Jati. Beliau memiliki visi untuk memberikan kebebasan beragama dan menghargai keanekaragaman budaya di Peran Penting Keturunan Sunan Gunung Jati Saat Ini Meskipun sudah banyak tokoh penting yang lahir dari silsilah keturunan Sunan Gunung Jati, tetapi peran mereka tidak berhenti di situ. Saat ini, banyak keturunan Sunan Gunung Jati yang turut membangun masyarakat dan mengembangkan kebudayaan lokal. Salah satu keturunan Sunan Gunung Jati yang terkenal saat ini adalah Raden Mas Jaya Suprana. Beliau merupakan seniman multitalenta yang telah menghasilkan banyak karya seni yang menginspirasi masyarakat Indonesia. Selain itu, masih banyak keturunan Sunan Gunung Jati lainnya yang terus memperjuangkan kemajuan Indonesia. Mereka turut membangun masyarakat dan memperkuat kebudayaan Kesimpulan Silsilah keturunan Sunan Gunung Jati merupakan jejak perjalanan sejarah yang tidak terlupakan. Dalam silsilah ini, terdapat banyak tokoh penting yang telah memperjuangkan kemajuan Indonesia, serta mengembangkan kebudayaan dan adat istiadat yang sangat berharga. Dari masa kejayaan hingga saat ini, keturunan Sunan Gunung Jati tetap mempertahankan kepercayaan dan budayanya. Mereka terus berjuang untuk membangun masyarakat dan memperkuat kebudayaan lokal. Sebagai masyarakat Indonesia, kita harus terus menghargai dan mempelajari silsilah keturunan Sunan Gunung Jati. Kita harus mengambil hikmah dari perjalanan sejarah yang begitu kaya ini, sehingga kita dapat membangun Indonesia yang lebih baik di masa video ofSilsilah Keturunan Sunan Gunung Jati Sampai Sekarang Jejak Perjalanan Sejarah Tidak Terlupakan
. 261 162 303 101 407 299 249 498

silsilah sunan gunung jati sampai sekarang